Friday, September 30, 2011

UNTUK GURU DAN SISWA


PENGERTIAN PENDIDIKAN KARAKTER
B
anyak tokoh pendidikan memberikan makna tentang pendidikan sangat beragam diantaranya sebagai berikut: Anton Moeljono mendefinisikan pendidikan sebagai proses pengubahan sifat dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia dalam upaya pengajaran dan latihan; proses, perbuatan dan cara-cara mendidik. Ki Hajar Dewantara mendefinisikan pendidikan sebagai usaha yang dilakukan dengan penuh keinsyafan yang ditujukan untuk keselamatan dan kebahagiaan manusia .M.J.Langeveld, mengartikan pendidikan sebagai setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa (atau yang diciptakan oleh orang dewasa: sekolah, buku, peraturan hidup sehari-hari dan sebagainya) dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa. Ahmad D. Marimba mengatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Azyumardi Azra dalam buku "Paradigma Baru Pendidikan Nasional Rekonstruksi dan Demokratisasi", memberikan pengertian tentang "pendidikan", bahwa pendidikan adalah suatu proses di mana suatu bangsa mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi tujuan hidup secara efektif dan efisien. Ia menegaskan bahwa pendidikan lebih dari sekedar pengajaran, artinya pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa atau negara membina dan mengembangkan kesadaran diri diantara individu-individu. Ahli etika memandang bahwa pendidikan adalah faktor yang turut menentukan karakter di samping faktor-faktor lain. Hamzah Ya'qub menyatakan bahwa pendidikan turut mematangkan kepribadian manusia sehingga tingkah lakunya sesuai dengan pendidikan yang telah diterimanya. Dengan demikian, pendidikan adalah suatu hal yang benar-benar ditanamkan selain menempa fisik, mental dan prilaku individu-individu, agar mereka menjadi manusia yang berbudaya, sehingga diharapkan mampu memenuhi tugasnya sebagai manusia yang diciptakan Allah SWT sebagai makhluk yang sempurna dan terpilih sebagai khalifah-Nya dimuka bumi. Sedangkan karakter menurut para pakar pendidikan mendefinisikan sebagai berikut : Menurut Wynne (1991) di dalam buku yang berjudul pendidikan karakter solusi yang tepat untuk membangun bangsa, mengambil istilah karakter dari bahasa Yunani "charassein" yang berarti "to mark"(menandai atau mengukir), yang lebih terfokus pada melihat tindakan atau tingkah laku. Wynne mengatakan bahwa ada dua pengertian karakter. Pertama, istilah karakter menunjukkan bagaimana bertingkah laku, apabila seseorang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus, maka orang tersebut memanifestasikan karakter jelek, sebaliknya apabila seseorang berperilaku jujur, suka menolong, maka orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Kedua, istilah karakter erat kaitannya dengan "personality". Seseorang bisa disebut "orang yang berkarakter" kalau tingkah lakunya sesuai dengan kaidah moral. Barbara A. lewis (2004) menambahkan di dalam bukunya yang berjudul "being your best" yang sudah dialih bahasakan, bahwasanya karakter merupakan kualitas positif seperti peduli, adil, jujur, hormat terhadap sesama dan bertanggung jawab. Menurut Ratna Megawangi, karakter ini mirip dengan akhlak (akar kata khuluk), yaitu tabiat atau kebiasaan melakukan hal yang baik, Al-Ghazali menggambarkan bahwa akhlak adalah tingkah laku seseorang yang berasal dari hati yang baik . Dalam Kamus Poerwadarminta, karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari pada yang lain. Dengan berlandaskan pendapat-pendapat mengenai istilah "Pendidikan" dan "Karakter" di atas, Ratna Megawangi mengemukakan pendapat bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengukir karakter (akhlak) melalui proses knowing the good, loving the good, acting the good yaitu proses melibatkan aspek kognitif, emosi dan fisik sehingga akhlak mulia bisa terukir menjadi habit of the mind, heart danhands.  Membangun karakter memerlukan sebuah proses yang simultan dan berkesinambungan yang melibatkan seluruh aspek baik kognitif yang diaplikasikan dalam knowing the good, emosi yang diaplikasikan dalam loving the good, fisik yang diaplikasikan dalam acting the good. Oleh karena itu pendidikan karakter merupakan usaha aktif untuk membentuk kebiasaan baik

TUJUAN GERAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER
 
1.     Manusia Indonesia harus bermoral, berahlak, dan berperilaku baik. Oleh karena itu masyarakat diimbau menjadi masyarakat religius yang anti kekerasan.
2.     Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang cerdas dan rasional. Berpengetahuan dan memiliki daya nalar tinggi.
3.     Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang inovatif dan mengejar kemajuan serta bekerja keras mengubah keadaan.
4.     Memperkuat semangat harus bisa. Seberat apapun masalah yang dihadapi jawabannya selalu ada.
5.      Manusia Indonesia harus menjadi patriot sejati yang mencintai bangsa dan negara serta tanah airnya. (kompas.com)

1 comment:

  1. Sebelum melaksanakan program Pendidikan Karakter pada siswa, ..... alangkah lebih baik lagi jika guru jg harus mempunyai karakter yang bisa di jadikan panutan oleh para siswa ..... SMP 3 Go get the # one

    ReplyDelete

Beri komentar, saran dan kritik yang membangun ya,
Silahkan...